IDNNews.id, Batam – Badan Pengusahaan (BP) Batam akan konsen dalam pengelolaan air bersih di Batam pasca-dipegang oleh PT Adhya Tirta Batam (ATB) selama 25 tahun.
Meski secara langsung tidak menyebutkan nama-nama perusahaan yang akan ikut lelang, tercatat sejumlah perusahaan pengelolan air bersih sudah menyatakan sikapnya.
Seperti yang diutarakan oleh Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus, bahwa perusahaan pengelola air bersih terbaik ini menyatakan sikap akan ikut dalam tender tersebut.
“Kami siap lahir dan batin untuk bisa bersaing dalam lelang ini nanti. Dan optimis,” jelas sebagaimana dilansir BP.

Namun demikian, pihaknya memberikan catatan kepada BP Batam bahwa lelang terbuka tersebut harus fair dan jangan mendiskreditkan salah satu kontestan.
Pihaknya pun ‘membocorkan’ salah satu senjata pamungkas yang tengah dipersiapkan ATB. Yakni pengembangan teknologi baru yakni teknologi pencatatan meter air pelanggan atau yang dikenal dengan Automatic Meter Reading (AMR).
Dimana pencatatan meter merupakan sebuah proses yang sangat penting dalam pelayanan untuk pelanggan.
“Pencatatan meter membutuhkan keakuratan yang tinggi. Karena itu sistem harus dibangun dan dikelola secara professional agar pelanggan dapat terlayani dengan baik dan tidak merugikan pelanggan,” ujarnya.
Sementara itu, PT Moya Indonesia melalui Corporate Communication, Astriena Veracia mengatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu terkait tender pengelolaan air bersih di Batam yang akan dilakukan oleh Badan Pengusahan (BP) Batam.

“Kita lihat nanti mas, Saat ini masih menunggu keputusan managemen,” terangnya saat dihubungi IDNNews, Selasa (12/1/2021)
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Badan Pengusahaan (BP) Batam akan konsen dalam pengelolaan air bersih di Batam pasca-dipegang oleh PT Adhya Tirta Batam (ATB) selama 25 tahun.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Dendi Gustinandar saat dihubungi IDNNews Group menegaskan
bahwa saat ini BP Batam tengah mempersiapkan berbagai hal terkait proses lelang tersebut.
“Dimana saat ini sudah memasuki proses penyusunan dokumen terkait tender,” Jelas Dendi
Hal senada juga diungkapkan Tim Pengendali Teknis Monitoring dan Evaluasi (Monev) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam, Arham S Torik. Ia pun menegaskan tender pengelolaan air di Batam nanti akan melalui dua tender, yakni tender di hilir dan hulu.
“Pengelolaan di hulu, nantinya akan dimulai dari daerah tangkapan air (DTA), waduk, hingga instalasi pengolahan air (IPA). Sementara, di hilir mulai dari Non Revenue Water (NRW), distribusi air bersih hingga pelayanan,” terangnya.
Siapa pun pemenangnya, tambahnya, nantinya tidak boleh dikuasai kedua-duanya (mulai dari hulu ke hilir,red), mengingat sudah ada Undang-Undang Sumber Daya Air dimana saat ini pengelolaan air bersih tidak boleh dilakuakn mulai dari hulu dan hilir.

Namun harus dipilih. Dimana nantinya pihak Swasta hanya sebagai operator dan pemeliharaan saja.
Dan untuk mengikuti prises tender ini, tambahnya, Badan Pengusahan (BP) Batam tengah mempersiapkan berbagai kriteria, sekaligus melakukan kajian mengenai pembentukan badan usaha.
”Februari akan dimulai lelangnya. Sehingga di akhir Maret sudah bisa kita umumkan pemenangnya,’ terangnya. (Iman Suryanto)