IDNNews.id, Batam – Merespon Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang dicanangkan boleh Presiden Joko Widodo, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Susiwijono, S.E., M.E. mulai menggodok program baru yang sesuai arahan Pemerintah Pusat.
Yakni sebuah kebijakan yang hingga saat ini, konsep tersebut tengah dimatangkan pihaknya.
“Sesuai dengan arahan dari Pak Presiden Joko Widodo, Kami diminta untuk menyiapkan dan mengintegrasikan empat FTZ atau Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) yang ada di Batam, Bintan, Karimun dan Tanjungpinang,” jelasnya disela-sela Pengarahan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia di Lingkungan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin (13/1/2020) pagi.

Peng-integrasi empat kawasan tersebut, Terbilang disengaja. Mengingat, saat ini ada empat dewan kawasan dan empat kepala KPBPB.
Sementara itu, KPBPB Bintan dan Karimun Perpresnya tidak diperpanjang .
“Sehingga akan menyulitkan dalam proses pengelolaannya. Sehingga Presiden meminta untuk dibuatkan konsep integritasnya. Supaya antara kawasan bisa lebih efisien. Mengingat administrasi antar kawasan diketahui terbilang lebih rumit sehingga menimbulkan cost yang lebih tinggi. Contohnya, mosok lebih mudah mendatangkan barang dari Singapura ketimbang dari Batam atau Bintan Ini contohnya saja,” jelasnya.
Ia juga mengatakan saat ini, konsep integritas tersebut tengah dimatangkan dan ditargetkan selama tiga minggu kedepan sudah selesai.

Nantinya, pihaknya akan mengundang Kepala Daerah dewan kawasan dan DPRD dari masing-masing Kota dan Kabupaten untuk membahas hal tersebut. Mengingat, otoritasnya ada di Kepala Daerah ketua DPRD .
“Arahan ini, harus kami diskusikan terlebih dahulu. Sehingga nantinya lebih efisien dan optimal. Ekonomi dikawasan ini harus diintegrasikan. Dan pastinya adalah, menyatukan kelembagaannya terlebih dahulu. Dan intinya, saat ini tengah kita diskusikan dan matangkan konsepnya. Dan kita juga harus hati-hati. Karena integritas itu juga jika tidak optimal maka akan sangat disayangkan,” terangnya. (Iman Suryanto)