IDNNews.id, Batam – Proses Pra-Kualifikasi (PQ) tender pengelolaan Waduk Tembesi masih terus berjalan. Dimana sebelumnya pengumuman pemenang PQ akan dilakukan pada 4 Maret 2019 lalu, namun hingga saat ini masih belum diumumkan pemenang tender yang diikuti 9 pengaju (perusahaan/konsorsium,red) yang telah sampai ke Panitia Seleksi (Pansel) dan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Edy Putra Irawadi sat ditemui disela-sela rapat Business Forum tentang Peluang Investasi di Bidang Jasa di Aula Balairung Sari Gedung BP Batam, Kamis (14/3/2019), mengakui adanya keterlambatan dari pihaknya yang disebabkan banyaknya kesibukan.
Baca juga :
- Pengumuman Pemenang PQ Tender Pengolahan Waduk Tembesi Diundur
- Kondisi Waduk Tembesi Memprihatinkan, Ini Tanggapan Kepala BP Batam
“Iya benar masih dalam proses dan memang terlambat melakukan pengumuman, karena banyaknya kesibukan. Dan sat ini masih dilakukan masih tetap dilakukan pemeriksaan secara insentif oleh Pansel,” jelas Edy.

Nantinya, tambahnya, Pansel akan melakukan pengecekan secara regulasinya, sementara pihaknya (BP Batam,red) lebih kepada Policy-nya. Dan jika nantinya (seandainya,red) Pansel mengusulkan 3 atau 4 pengaju, maka pihaknya akan memiliki hak untuk menentukan kebijakannya sendiri.
Intinya adalah, tambahnya, pihaknya akan lihat pada 2SL. Yakni Security, air itu adalah kebutuhan hidup, jadi harus dijaga. Selanjutnya Safety, yakni air itu harus bersih dan tidak terkontaminasi serta kondisi lingkungannya.
Baca juga :
- Waduk Tembesi, Diantara Harapan dan Ancaman Kebutuhan Air Baku Batam
- Kepala BP Batam: ATB Ikuti Lelang Waduk Tembesi
“Jika nanti diusulkan sembilan, maka saya memiliki pemilihan tersendiri. Karena saya berpikir bagaimana pemanfaaatan ekonominya, dampak kepada masyarakat, bagaimana terhadap keamanannya hingga gangguannya,” jelasnya
Ketika disinggung mengenai adanya dampak kerusakan di catchment area Waduk Tembesi, pihaknya mengaku sudah mengetahui hal tersebut. Dan dalam waktu dekat akan menurunkan tim terpadu dari Ditpam dan aparat keamanan untuk melakukan pengecekan hingga penindakan.
“Saya sudah identifikasi itu semua. Dan ada juga perambahan yang disengaja, namun tersturktural. Artinya kita punya catchment area, namun catchment area itu bukan terbiarkan tapi terganggu. Sehingga saya khawatirkan akan melakukan pencemaran,” jelasnya.

Sebelumnya, tender pengelolaan Waduk Tembesi yang ada di Kota Batam saat ini sudah mulai memasuki tahapan Pra-Kualifikasi (PQ). Dan akan diumumkan pemenang PQ-nya pada Senin (25/2/2019) mendatang.
Tercatat, ada 33 investor yang tertarik bekerjasama dalam pengelolaan Waduk Tembesi. Seperti PT Adhya Tirta Batam (ATB), PT Pembangunan Perumahan, Wijaya Karya, Waskita. Ada juga perusahaan dari luar negeri seperti dari Singapura, Jepang, Filipina dan lainnya. Dari beberapa perusahaan ini, akan dipilih satu pemenang terbaik.
Adapun taksiran nilai investasi yang akan dipekerjakan, mencapai Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar. Nantinya pemenang tender akan melakukan paling tidak enam pekerjaan di sana.
Di antaranya, perbaikan instalasi dari waduk atau dam, pemasangan pipa dari waduk menuju tempat WTP. Kegiatan di WTP sendiri, dari WTP ke reservoir, sampai ke kegiatan memasukkan air ke rumah-rumah warga (Iman Suryanto)