IDNNews.id, Batam – Suara sirene ‘meraung’ cukup keras dari lantai bangunan hotel di kawasan Marina pada Selasa (23/4/2019) pagi.
Suasana kian mencekam, saat kepulan asap hitam dari kamar 501 terus menerus menyembul dari sela-sela pembatas kamar. Sementara itu, percikan api sudah mulai terlihat di beberapa sudur kamar.
Sejurus kemudian, tim Emergency Team Resposes (ERT) dari HARRIS Resort Waterfront Batam terlihat sibuk membawa peralatan pemadam kebakaran menuju titik api. Bermodal alat seadanya, ternyata tak bisa memadamkan api yang kian lama kian membesar.

Dengan cekatan, sejumlah petugas langsung menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Batam. Dalam waktu singkat, mereka tiba bersama mobil tangga hidrolik dan beberapa unit mobil, berupaya untuk menangani kebakaran bersama tim hotel dan melakukan evakuasi seluruh karyawan dan tamu hotel.
Tak lama kemudian, kepulan asap hitam dan api berhasil dipadamkan dan seluruh tamu serta karyawan hotel berhasil dievakuasi.
Namun, 1 orang menjadi korban dengan kondisi sesak nafas karena menghirup asap akibat dari kebakaran dan segera dievakuasi dan diantar ke rumah sakit terdekat menggunakan ambulan yang dihubungi oleh pihak hotel.

Peristiwa tersebut merupakan bagian dari Simulasi Penanggulangan Kebakaran dan Evakuasi yang dilaksanakan oleh manajemen HARRIS Resort Waterfront Batam bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) Kota Batam.
“Untuk terus meningkatkan pelayanan dan kenyamanan, kami berupaya menjaga standard tinggi tingkat keamanan dengan pelatihan Fire Drill,” jelas M, Mufrani, General Manager Shared Service HARRIS Resort Waterfront Batam.
Simulasi dengan skenario kondisi tadi, melibatkan seluruh karyawan hotel agar mereka tanggap dengan apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana kebakaran.

Dimana latihan ini dilakukan secara berkala sebagai bentuk antisipasi karyawan agar terlatih dan mampu berkordinasi dengan baik.
“Kami ingin memastikan standard yang tinggi melalui kesigapan karyawan dalam penanganan bencana serta memastikan keselamatan tamu dan karyawan yang menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Selain itu, tambahnya, pengecekan seluruh peralatan penunjang pencegah kebakaran, seperti hydran dan alarm kebakaran juga rutin dilakukan, termasuk pelatihan bagi karyawan terkait tindakan untuk penyelamatan pada saat bencana.
“Informasi mengenai evakuasi juga terpasang di semua kamar dan tamu meeting selalu mendapatkan Safety Briefing,” jelasnya lagi. (Iman)